Batuan andesit dan granodiorit yang merupakan koleksi museum purbakala adalah sebuah sampel yang memperlihatkan adanya kontak antara andesit dan granodiorit. Andesit koleksi museum merupakan batuan andesit porfiritik teralterasi kuat, berwarna abu-abu gelap, dan textur porfritik. Terdapat mineral lempung (diinterpretasikan sebagai kaolinite). Mineral sulfida yang teramati adalah enagite. Sampel teroksidasi sebagian dan terdapat mineral malachite pada bagian permukaan batuan.
Granodiorit berwarna abu-abu terang, faneritik, dan hipidiomorfik. Sampel granodiorit tersusun atas mineral kuarsa, biotit, plagioklas, dan telah mengalami alterasi. Sampel memperlihatkan granodiorit mengalami kontak dengan batuan andesit. Andesit umumnya terbentuk melalui proses ekstrusif (pembekuan magma di permukaan bumi) sedangkan granodiorit umumnya terbentuk melalui proses intrusif (pembekuan magma di bawah permukaan bumi). Koleksi granodiorit dan andesit di museum purbakala menunjukkan adanya proses geologi lampau yang menyebabkan granodiorit mengalami kontak dengan andesit.
Lokasi penemuan sampel adalah di daerah Suwawa. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu (Apandi dan Bachri, 1997) daerah Suwawa tersusun atas Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), Angota Batugamping Formasi Tapadaka (Tmtl), Diorit Bone (Tmb), Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv), dan Endapan Danau (Qpl).
Persebaran andesit di Gorontalo Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu (Apandi dan Bachri, 1997) di daerah Suwawa dapat ditemukan pada Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), dan Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv). Persebaran granodiorit di Gorontalo Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Kotamobagu (Apandi dan Bachri, 1997) di daerah Suwawa dapat ditemukan pada Diorit Bone (Tmb).
Kegunaan andesit adalah untuk membuat ubin karena tahan terhadap slip, sebagai bahan pengisi dalam konstruksi dan konstruksi jalan, digunakan dalam desain lansekap dan taman, dan digunakan dalam konstruksi patung dan monumen. Granodiorit digunakan sebagai batu pecah untuk pembangunan jalan, sebagai bahan konstruksi, fasad bangunan, paving, dan sebagai batu hias.
Sumber : Kajian Koleksi Geologika, 2021.