Kegiatan kedua Belajar bersama Tidi Da'a Rabu (15/03/2023). Foto - Dok. Museum 2023

Seni Tari adalah bentuk bentuk penyampaian jiwa manusia melalui gerak-gerak ritme yang indah. Dari batasan di atas ada tiga hal yang menonjol dan penting yaitu : gerakan, ritme, indah dan luwes, disamping ekspresi manusianya. Oleh sebab itu, kita perlu memahami ketiga hal tersebut di atas agar dalam mencipta tari, sesuai alur tersebut, ditunjang oleh ekspresi pelakunya. Tidi berarti tari, kata tidi hanya menguatkan klasik tariannya. Dari busana, gerakan tari, formasi tari, alat tari, semuanya bernilai moral, sehingga tarian ini tidak dibenarkan direkayasa. Mengubah busana, gerakan dan formasi berarti merubah makna. Tidi lahir sejak zaman pemerintahan Raja Eyato, tahun 1672 ketika syiar Islam menguat di Kerajaan Gorontalo sesuai dengan falsafah adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabullah (Al-Qur’an), maka makna busana, gerakan tari, formasi, tabuhan rebana disesuaikan dengan nilai agama Islam (Syare’at) dan nilai moral serta nilai didik. Tidi Da’a ini memiliki Gerakan yang telah ditata oleh adat dengan Gerakan yang bernilai moral yang tertulis pada Gerakan-geraknnya sebagai berikut :
1) Gerakan penghormatan kepada hadirin utamanya kerabat/keluarga, para pemangku adat, para syara’ dan para bubato.
2) Gerakan memohon petunjuk dari Allah SWT.
3) Gerakan memohon restu dengan jalan mengelilingi ladenga
4) Gerakan memohon ampun atas segala dosa/kesalahannya sejak lahir sampai alam rumah tangga.
5) Gerakan memohon restu kepada keluarga kedua belah pihak bahwa calom mempelai wanita menjadi anggota keluarga calon mempelai pria
6) Penghormatan bahwa pelaksanaan Tidi Da’a telah selesai.

Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar semangat untuk menunjukkan minat generasi muda khususnya pelajar SMA/SMK/MA untuk mempelajari sejarah budaya Gorontalo dengan cara yang lebih menyenangkan. Di samping itu juga untuk mengenalkan Museum Provinsi Gorontalo kepada seluruh masyarakat agar mereka tergerak hatinya untuk berkunjung dan mengenal sejarah serta budaya Gorontalo. 

Hasil yang diharapkandari kegiatan Belajar Bersama di Museum Tidi Da'a ini adalah terwujudnya generasi muda yang mengenal dan mencintai warisan budaya Gorontalo.

 

 

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Creat by Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Gorontalo
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram