Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui UPTD Museum Purbakala mengadakan Kegiatan Belajar Bersama. Salah satu kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan Belajar Bersama di Museum. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan museum Gorontalo lebih luas ke masyarakat sebagaimana amanat PP No. 66 tahun 2015 “Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat”.
Pemilihan kegiatan belajar bersama “Lihuta lo Rabana” sangat penting mengingat perkembangan era digital menyebabkan menurunnya minat generasi muda terhadap budaya lokal. Lihuta lo Rabana merupakan kesenian khas Gorontalo yang menunjukkan kemampuan dalam memainkan rebana. Keingintahuan mereka terhadap hal-hal demikian sangat rendah apalagi didukung oleh terbatasnya orang yang ahli dan bisa mengajarkan kepada mereka keterampilan dalam hal tersebut. Kegiatan ini juga didasarkan pada semangat untuk terus melestarikan budaya Gorontalo warisan nenek moyang yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar semangant untuk menunjukkan minat generasi muda khususnya pelajar SMA/SMK/MA untuk mempelajari sejarah budaya Gorontalo dengan cara yang lebih menyenangkan. Di samping itu juga untuk mengenalkan Museum Provinsi Gorontalo kepada seluruh masyarakat agar mereka tergerak hatinya untuk berkunjung dan mengenal sejarah serta budaya Gorontalo.
Peserta kegiatan ini berjumlah 50 (lima puluh) orang siswa SMA/SMK/MA yang merupakan perwakilan dari 6 (enam) kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo. Penentuan perwakilan peserta diserahkan sepenuhnya ke masing-masing MKKS kabupaten / kota.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Belajar Bersama di Museum “Lihuta lo Rabana” ini adalah terwujudnya generasi muda yang mengenal dan mencintai warisan budaya Gorontalo. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat melibatkan lebih banyak peserta agar harapan untuk regenerasi pemain Lihuta lo Rabana di Gorontalo lebih optimal. Begitu pula untuk waktunya diperpanjang agar para peserta bisa menyerap lebih banyak ilmu dari narasumber.