• Judul Naskah: Judul naskah tidak tercantum pada halaman awal naskah baik pada halaman sampul naskah maupun pada awal atau pembukaan teks. Sebelum lembaran awal terdapat tulisan Arab yang memanjang, tapi tidak jelas bacaannya dan lembaran sesudahnya ada tulisan terdapat juga tulisan Aran dan Latin yang tidak jelas bacaannya. Pada lembaran awal naskah terdapat gambar mesjid yang disertai dengan beberapa tulisan Arab termasuk tulisan La ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah. Kalimat pertama diawali dengan Allahumma shalli ala Sayidina Muhammad, Bismillahir Rahmanir Rahim.
  • Ukuran Naskah: Ukuran naskahnya adalah 16,5 x 10 cm dengan ukuran ruang tulisan 12,5 x 8 cm.
  • Tebal Naskah: Jumlah halaman naskah seluruhnya adalah 211 halaman, terdiri dari lima bagian. Pada bagian atas tiap halaman ada perkataan bahasa Gorontalo yang bertuliskan aksara Arab-Melayu yang diduga judul (episode) dari kisah yang diceriterakan. Setiap bagian (episode) selalu diawali dengan kalimat: Wabihi nasta’inuhu billahi ’ala, bismillahir rahmanir rahim, dan diakhiri dengan kalimat: Walhamdulillahi rabbil alamin. Tidak terdapat kolofon pada akhir naskah, akan tetapi terdapat tulisan: Ini punja empat bersaudara, pertama Aji Mohi, kedua Musa Mohi, ketiga Kadir Mohi, keempat Harun Moho, kesemuanja Kampung Talumelito/Telaga/Gorontalo. Dan surat ini mulai termaktub pada bulan Sya’ban tahun hidjra 1262 atau pada bulan 15 Agustus tahun 1942.    
  • Tulisan Naskah : Cara penulisan naskah bolak balik. Tulisannya rapi untuk beberapa halaman yang kertasnya masih baik. Akan tetapi pada hampir sebahagian besar halaman, tulisannya tampak kabur dan sulit terbaca. Huruf atau aksara yang digunakan untuk menulis naskah adalah aksara Arab-Melayu (Pegon), dan bahasanya terdiri dari bahasa Gorontalo dan bahasa Arab. Ukuran huruf sedang dalam arti tidak besar dan tidak juga kecil dan jarak antar huruf agak rapat. Pada setiap halaman tertera nomor halaman yang tertulis dengan angka Arab dan juga terdapat angka Latin.
  • Asal Naskah: Sebagaimana tertera pada informasi bagian akhir naskah (kolofon) yang tertulis dengan huruf Latin bahwa naskah ini kepunyaan empat bersaudara yakni Aji Mohi, Musa Mohi, Kadir Mohi, dan Harun Mohi, yang berasal dari Kampung Talumelito Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
  • Keadaan Naskah: Keadaan naskah sudah agak rusak tapi pada beberapa bagian masih terlihat baik dan lengkap teksnya, dengan tulisan yang sebahagian besar terlihat kabur dan tidak jelas. Halaman naskah pada beberapa bagian tidak utuh lagi. Pada beberapa bagian meskipun terbaca tulisannya, akan tetapi kertas kelihatannya sudah agak lapuk dan warnanya agak kekuning-kuningan, di beberapa bagian naskah terdapat lembaran-lembaran yang lepas akan tetapi tidak terpisah dari halamannya.
  • Bahan Naskah: Kertas yang digunakan untuk menulis naskah adalah kertas album yang tidak bergaris. Diduga alat penulisnya berupa pena celup. Pena ini dicelupkan ke dalam tinta pada saat akan menulis. Tinta yang digunakan adalah tinta dari getah atau cairan buah kaktus (mangiti). Warna tinta hitam.
  • Umur Naskah: Pada bagian akhir naskah tertera kolofon tertera waktu penulisan yaitu pada bulan Sya’ban tahun hidjra 1262 atau pada tanggal 15 Agustus tahun 1942.
  • Identitas Penyalin: Tidak terdapat identitas penyalin naskah pada kolofon. Akan tetapi pemilik naskah sebagaimana disebutkan pada kolofon yaitu empat bersaudara yakni Aji Mohi, Musa Mohi, Kadir Mohi, dan Harun Mohi, yang berasal dari Kampung Talumelito Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
  • Isi Naskah: Isi naskah terdiri dari lima bagian dan masih lengkap. Akan tetapi yang mendominasi pengetahuan dalam naskah ini adalah judul: Nur Muhammad.

 

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Creat by Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Gorontalo
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram